Minggu, 28 November 2010

Disscusion about God, Kritik terhadap Lao Tse

Dalam filsafat timur, pembahasan tentang Tuhan tidak seperti di filsafat barat yang pada perkembangannya sampai kepada meniadakan Tuhan di dalam kehidupan manusia. Salah satu filsuf yang menjelaskan bahwa Tuhan ada adalah lao Tse. Taoisme sangat jelas tentang Allah.
William Gerber menuliskan di bukunya the deepest question as you can ask about God: as answered by the world’s yaitu pernyataan lao tse yang menyatakan bahwa: it is the way of heaven not to strive, and yet it knows how to overcome; not to speak and yet it knows how to obtain a response; it calls not and things come of themselves.
Pernyataan ini sangat jelas mengatakan bahwa Allah adalah penguasa alam semesta yang memiliki kuasa yang tidak terbatas. Lao tse berpandangan bahwa Allah adalah satu yang kita tidak dapat dengar dan tidak bisa sentuh. Dia adalah penguasa tertinggi yang besar. Tidak ada yang terjadi tanpa dengan kebaikan-Nya. Secara Kristiani pandangan Lao Tse ada yang benar, namun tidak lengkap. Pandangan lao tse dapat dibenarkan melalui penyataan umum. Allah menyatakan diriNya kepada semua manusia melalui ciptaan, hal inilah yang dinyatakan kepada Lao Tse. Hal yang mendasar dari taoisme tentang Tuhan adalah tao.  Tao artinya jalan. Pada awalnya Tao berarti jalan, kemudian digunakan dalam filsafat untuk menunjuk pada jalan alam, hukum-hukum yang mengatur alam. Tao juga berarti tujuan hidup dan kaidah moral. Menurut Tao, pengalaman mistik itu hasil daya upaya manusia. Mistisisme bukanlah hal yang mudah. Pengalaman mistisisme berarti orang masuk ke dalam suasana hening yang mendalam dan sulit diungkapkan dengan kata-kata karena kata-kata hanya mampu menjaring dan mengungkapkan apa yang dari luar diri manusia.
Ajaran Taoisme mengenai mistisisme haruslah didasarkan pada pengertian mengenai Tao. Tao adalah dasar segala kejadian. Tao adalah dasar segalanya tapi berada di luar dan di atas apa yang terjadi. Dia tidak teserap dalam kejadian itu. Lao Tse dalam kitabnya mengatakan:
 There was something undifferentiated and yet complete, Which existed before heaven and earth. Soundless and formless, it depends on nothing and does not change. It operates everywhere and is free from danger. It may be considered the mother of the universe I do not know its name; I call it Tao”.
Dia proto personal. Yang Ada ada dalam dia, tetapi dia tidak termasuk Yang Ada sehingga dia disebut “Tidak ada.” Kenyatan terdalam “ada’ dan “tidak” adalah SATU. Tao mengajarkan adanya unsur terdalam yang mencakup segala unsur yang transenden, tak dapat diungkap dengan pengertian biasa, dan pengetahuan biasa. Tao hanya bisa dijangkau lewat perenungan mendalam yang ke luar dari pengalaman pasrah. Kepasrahan adalah unsur penting dalam mistisisme.
Dalam mazmur 47:7 dikatakan: sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dalam nyanyian dan pengajaran. Seperti yang telah dikatakan di atas tadi, lao tse memahami Allah secara umum, prinsip ini sama dengan Kekristenan. Tuhan yang pencipta adalah Tuhan yang juga mengatur alam itu sendiri dan memiliki kuasa atas bumi ini, yaitu Allah Tritunggal.
Ada sebuah aliran Kristen yang menggabungkan ajaran Taoisme dengan kekristenan. Mereka mengadaptasikan Firman dengan tao. Sebuah kalimat dari aliran tersebut adalah:
In the beginning was the Tao, and the Tao was with God, and the Tao was God. The Tao was in the beginning with God. All things were made through the Tao, and without the Tao nothing was made that was made. In the Tao was life, and the life was the light of men. And the light of the Tao shines in the darkness, and the darkness did not comprehend it. The Tao was in th world, and the world was made through the Tao, and the world did not know the Tao. The Tao became flesh and dwelt among us, and we beheld the Tao's glory. (http://www.sanghaofthespirit.org/christian_tao.htm).
Kalimat ini adalah Yohanes 1:1 yang diadaptasikan menjadi “Christian Tao”. Ini merupakan kekeliruan dimana secara tidak langsung ajaran ini menyatakan bahwa tao adalah Allah yang benar. Di dalam konteks iman Kristen, Allah yang kita kenal adalah Allah yang dituliskan dalam Alkitab. Yaitu Allah yang menyatakan diri melalui Yesus Kristus, yang turun menjadi manusia untuk melakukan penebusan atas dosa manusia. Perbedaan yang sangat terlihat dari konsep Ketuhanan Taoisme dan Kekristenan adalah perwujudan dari Allah itu sendiri. Di dalam taoisme, tao bergerak bebas dan berkuasa atas bumi, namun Tao tidak mewujudkan diri menjadi manusia, sementara di dalam kekristenan Allah turun menjadi manusia. Dari perbedaan itu terlihat bahwa Tao yang diyakini sebagai allah tidak melihat kekacauan yang terjadi di bumi pasca-penciptaan sebagai sesuatu yang harus diperbaiki melalui inisiatif dari allah sendiri, melainkan tao menekankan kepada kebaikan manusia untuk memperbaiki hal itu.
Jika dilihat dari pengajaran lao tse, sebenarnya konsep yang diajarkan tidak salah. Lao tse memandang bahwa tao yang disebut tuhan adalah sosok yang berkuasa,menciptakan alam semesta dengan segala yang ada, dan memiliki kendali atas bumi. Tao juga memiliki kekudusan yang dinyatakan dalam kitab Tao-te ching bahwasannya tao bebas dari bahaya . Hal ini adalah sebuah kebenaran karena Allah menyatakan hal ini melalui wahyu umum. Lao tse telah menerima wahyu umum dari Allah dan dengan sangat baik menjelaskan tentang hal ini.
Allah yang diwahyukan dalam wahyu khusus adalah Allah yang menyelamatkan. Allah turun mengambil rupa seorang hamba untuk menjadi pendamai antara Allah dan manusia yang telah rusak hubungannya oleh dosa. Kaisar Konstantin menyatakan sebuah pernyataan yang berbunyi: “In hoc signo vinces” yang artinya: tidak ada penaklukan tanpa salib, tidak akan ada kekristenan tanpa salib. Pusat dari kekristenan adalah salib, karena Allah yang menjadi manusia mati di kayu salib sebagai tanda penebusan dan sekaligus bentuk nyata kasih Allah yaitu kasih agape.
referensi:
Gerber. W. 1995. The deepest questions you can ask about God: as answered by the world's great thinkers. Rodopi: Amsterdam.
S. John. 2009. Allah, Dosa, Anda. Metanoia: Jakarta
retrieved on 28 November 2010 at 22.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar